Jijik! Dapur Gerai Makanan di Terminal Bus Ini Jorok dan Bau

4 days ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Gerai makanan di terminal bus ini disidak petugas keamanan pangan karena gerainya jorok. Selain itu, banyak makanan yang terkontaminasi sehingga membahayakan kesehatan.

Kebersihan sudah menjadi standar operasional pada tempat makan. Mulai dari area bersantap, dapur, hingga proses memasak harus dilakukan dengan higienis agar tidak membahayakan pelanggan.

Jika tidak memenuhi standar, bukan tidak mungkin tempat makan tersebut terpaksa ditutup oleh petugas keamanan pangan. Seperti yang terjadi pada gerai makan di Terminal Bus MG di Hyderabad, India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keamanan Pangan Telangana mengunjungi stasiun Bus MG di daerah Imblibun, Huderabad pada Selasa (11/09/24). Satgas memeriksa beberapa gerai makanan di lokasi tersebut dan menemukan pelanggaran serius.

Jijik! Dapur Gerai Makanan di Terminal Bus Ini Jorok dan BauJijik! Dapur Gerai Makanan di Terminal Bus Ini Jorok dan Bau Foto: X @cfs_telangana

Dikutip dari Food NDTV (12/09/24), gerai bernama Kafetaria Nandini kedapatan lantainya tidak rata. Selain itu, ada genangan air, pintu kamar mandi terbuka, dan jendela tanpa kasa antiserangga.

Tak kalah mengkhawatirkan, ada temuan 20 kilogram acar jeruk nipis diduga terkontaminasi. Juga makanan yang tidak diberi label dan tidak ditutup di kulkas.

Para pelayan juga tidak mengenakan celemek dan penutup kepala. Karenanya pihak keamanan pangan menyita sebanyak 50 kilogram kacang-kacangan toor dal dan 50 kilogram ketumbar kemasan.

Pasalnya, pada produk tersebut tidak ada label yang sesuai, seperti tanggal pengemasan dan tanggal kedaluwarsa. Ditemukan juga bahwa bahan makanan mentah seperti tepung dan kacang-kacangan disimpan di lantai tanpa ada pembatas antara bahan itu dan dinding.

Jijik! Dapur Gerai Makanan di Terminal Bus Ini Jorok dan BauSelain area dapur yang jorok, makanan di gerai tersebut juga telah terkontaminasi. Foto: X @cfs_telangana

Lebih lanjut, dudukan besi yang diletakkan di atas area untuk menyiapkan nasi ditemukan telah kotor dan berkarat. Operator Bisnis Makanan (FBO) gagal menjaga catatan pengendalian hama dan sertifikat kesehatan medis yang diperlukan.

FBO juga tidak memajang salinan lisensi FSSAI di tempat yang mencolok. Sementara itu, di Pusat Makanan Yagnesh Virat, petugas menemukan lalat di dapur, tempat sampah yang meluap tanpa tutup, dan piring yang tidak diberi label di kulkas.

Mereka mencatat bahwa tempat itu terbuka terhadap lingkungan luar dan tidak ada kasa antiserangga. Selain itu, sertifikat kesehatan medis dan catatan pengendalian hama yang diperlukan tidak ditemukan di tempat itu pada saat pemeriksaan.

Petugas juga memeriksa Kios No. 24 di stasiun bus MG. Mereka menemukan bahwa FBO menjalankan bisnisnya tanpa lisensi FSSAI. Catatan kesehatan medis dan pengendalian hama tidak tersedia.

Selain itu, dapur ditemukan dalam kondisi yang sangat tidak higienis. Bahkan tempat sampahnya dipenuhi banyak kotoran dan lalat berterbangan. Jaring laba-laba terlihat di dekat area penyimpanan.

Ada juga masalah dengan makanan. Tim membuang pewarna makanan sintetis yang mereka temukan digunakan dalam hidangan China. Selain itu, nasi dan tepung yang dimasak tidak disimpan dengan benar.


(raf/adr)

Read Entire Article