Sama-sama Bikin Nyeri, Ini Perbedaan Penyakit Asam Urat dan Rematik

22 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sebagian orang tidak mengetahui perbedaan penyakit asam urat dan rematik. Tidak heran, mengingat kedua penyakit ini memiliki gejala yang hampir mirip.

Mengetahui perbedaan antara keduanya sangat penting agar tak salah dalam menentukan langkah penanganan awal untuk masing-masing kondisi tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan penyakit asam urat dan rematik, simak definisi dan penjelasan tentang kedua penyakit tersebut di bawah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Penyakit Asam Urat?

Penyakit asam urat adalah istilah yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Sebenarnya, penyakit ini memiliki nama yang berbeda.

Dikutip dari Cleveland Clinic, kondisi peradangan sendi ini dikenal dengan sebutan gout. Gout dipicu oleh tingginya kadar senyawa asam urat (uric acid) dalam tubuh.

Asam urat adalah senyawa yang dihasilkan ketika tubuh memproses purin dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Normalnya, asam urat yang larut dalam darah akan disaring di ginjal dan dikeluarkan bersama urine.

Namun jika kadar asam urat terlalu tinggi atau ginjal tidak bisa membuangnya dengan cepat, asam urat yang berlebih dapat menumpuk di persendian dan membentuk kristal padat. Kristal ini memiliki tekstur yang kasar dan tajam, sehingga bisa memicu nyeri, bengkak, dan peradangan pada persendian.

Gout ditandai dengan sejumlah gejala, di antaranya:

  • Nyeri atau bengkak pada sendi
  • Perubahan warna atau kemerahan pada sendi yang meradang
  • Persendian yang terasa hangat saat disentuh

Apa Itu Rematik?

Rematik atau Rheumatoid arthritis juga merupakan penyakit yang bisa menyerang persendian. Bedanya, rematik disebabkan oleh kelainan autoimun.

Dikutip dari Mayo Clinic, rematik adalah gangguan peradangan kronis yang bisa menyerang persendian, kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah. Rematik terjadi ketika sistem imun secara keliru menyerang jaringan sehat di dalam tubuh.

Rematik dapat memengaruhi lapisan sendi, sehingga menyebabkan pembengkakan dan nyeri yang tak tertahankan. Pada akhirnya, rematik dapat memicu terjadinya erosi tulang dan kelainan bentuk sendi.

Selain menimbulkan nyeri dan bengkak, rematik juga bisa menyebabkan kekakuan sendi yang berlangsung sedikitnya selama satu jam di pagi hari. Rematik juga bisa memicu kelelahan, demam, dan penurunan nafsu makan.

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaan gout dan rematik dapat dilihat dari penyebabnya. Gout disebabkan oleh tingginya zat asam urat dalam tubuh, sementara rematik dipicu oleh gangguan autoimun.

Dari segi penanganan, gout dapat diatasi dengan mengonsumsi obat antiperadangan dan mengurangi asupan makanan yang tinggi purin. Sedangkan, rematik ditangani dengan bantuan obat antiperadangan, terapi, dan operasi.


(ath/kna)

Read Entire Article