Sederet Investasi Tak Kunjung Realisasi, Rosan Bakal Lakukan Ini

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sejumlah proyek investasi masih belum terealisasi jelang periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir. Sebut saja proyek Foxconn yang sudah direncanakan groundbreaking sejak 2022, dan Investasi Xinyi di Rempang senilai Rp 174 triliun.

Terkait ini, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyebut pihaknya tetap mengupayakan investasi tersebut terealisasi. Sebagai informasi, pemerintahan Jokowi akan berakhir pada Oktober 2024 atau bulan depan.

"Tentunya ini kita akan bertemu (investor) bagaimana dalam jangka waktu sisa ini kita bisa sebanyak mungkin, sebaik mungkin dengan tetap ada dalam koridor hukum yang baik dan benar," katanya saat ditemui di kawasan PT Nippon Shokubai Indonesia, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Rosan optimis target capaian investasi tahun ini yang sebesar Rp 1.650 dapat dikejar. Pada semester I 2024, realisasi investasi tercatat menyentuh 50,3%.

Menurut Rosan, untuk merealisasikan target tersebut maka pemerintah perlu mengawalnya dengan baik. Oleh karena itu ia mendatangi PT Nippon Shokubai Indonesia yang berencana menambah investasinya.

"Tapi untuk tercapai kan kita harus mengawal itu dengan baik. Nah salah satu sebab saya juga ingin memastikan, saya datang ke sini karena ada beberapa investasi yang sedang akan dibangun, sedang berjalan. Ya kita mau pastikan itu berjalan dengan baik dan benar. Tapi intinya sih, kita yakin insyaallah ini tercapai dan akan bawa kebaikan buat kita semua," bebernya.

Rosan menyebut investasi yang dikejar pemerintah mencakup investasi asing dan Investasi dalam negeri. Ia menekankan yang terpenting adalah memastikan investasi yang masuk merata dan tidak terpusat di satu wilayah saja.

"(Investasinya) ya asing, investasi domestik, itu sama-sama kita dorong ya. Dan juga penyebarannya baik Jawa maupun luar Jawa itu kita dorong sehingga menjadi lebih merata ke depannya, tidak hanya berpusat di Jawa," tegasnya.

(ily/das)

Read Entire Article