Solidaritas Hotel-hotel Vietnam, Buka Kamar untuk Penampungan Korban Topan

1 week ago 4
ARTICLE AD BOX

Hanoi -

Topan Yagi yang melanda Vietnam meluluhlantakan tiap kota yang dilewatinya. Namun topan ini juga membuat solidaritas semakin kuat.

Industri hotel menjadi salah satu yang terkena dampak paling nyata dari Topan Yagi. Banyak hotel yang hancur dan kehilangan okupansi di saat pariwisata mulai tumbuh.

Dilansir dari VN Express pada Kamis (12/9), hotel-hotel di Provinsi Lao Cai, Thai Nguyen dan Yen Bai terkena dampak paling parah. Meski begitu, mereka menawarkan tempat berlindung gratis bagi penduduk yang terkena dampak bencana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal 9 September, beberapa jam setelah mengumumkan akomodasi gratis bagi mereka yang membutuhkan tempat berlindung, Hotel Thao Nguyen di Provinsi Thai Nguyen menerima banyak permintaan bantuan.

Pada Selasa sore, hotel dengan 30 kamar itu terisi penuh dengan lebih dari 60 orang yang berlindung. Kamar single dapat menampung tiga hingga lima orang dan kamar double menampung tujuh orang.

Hotel itu terletak di dekat Distrik Thien Dan, berada di daerah yang tidak terendam banjir dan terus mendapatkan listrik dan air tanpa gangguan. Namun demikian, hotel tersebut telah memobilisasi generator dan menyimpan 30 liter air.

Hotel Thao Nguyen tersebut juga menawarkan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan.

"Staf kami memasak dan mengantarkan makanan langsung ke kamar. Jika staf kami tidak cukup, kami mencari bantuan dari kelompok relawan lokal untuk mendistribusikan makanan," ujar Thao Nguyen, sang pemilik hotel.

Banyak orang terus menghubunginya untuk meminta bantuan.

"Butuh waktu tiga atau empat hari lagi sebelum orang-orang dapat kembali ke rumah," katanya.

Dalam dua hari terakhir, banyak grup Facebook telah berbagi informasi tentang tempat-tempat yang menawarkan tempat berlindung gratis bagi orang-orang yang terkena dampak.

Bencana tersebut telah merenggut hampir 200 nyawa, dan puluhan ribu rumah rusak atau terendam banjir.

Tran Thuy Nga, CEO Big Lao Cai Hotel di Provinsi Lao Cai, tempat Sa Pa berada, juga telah membuka pintunya bagi orang-orang yang mencari perlindungan dan menawarkan potongan harga bagi wisatawan yang terlantar.

"Hotel ini terletak di Jalan Hoang Lien, jalan tertinggi kedua di Provinsi Lao Cai, jadi tidak banjir, dan pasokan listrik dan air stabil," kata Nga.

Pada hari Senin, hotel menyediakan tiga kamar gratis bagi orang-orang yang mencari tempat berteduh. Namun pada hari Selasa, saat banjir berangsur surut, hanya satu keluarga yang tersisa.

28 kamar lainnya ditempati oleh wisatawan, 60-70% di antaranya adalah warga negara Tiongkok yang tidak dapat pulang karena tanah longsor dan lumpur telah memblokir jalan dan memengaruhi transportasi.

Hotel menawarkan diskon 40% bagi tamu yang terpaksa menginap.

September menandai puncak musim turis di Lao Cai, hotel-hotel biasanya beroperasi dengan kapasitas 90%, yang kebanyakan adalah tamu asing.

Hotel Hung Vuong di Sa Pa menawarkan diskon 20% bagi wisatawan yang terlantar. Vu Van Dao, pemiliknya, mengatakan tiga atau empat kamar saat ini ditempati oleh tamu asing.

Duong Truc Long, pemilik Sapa Luxury Hotel & Spa, mengatakan bahwa ia telah menyediakan tempat berteduh bagi lebih dari 10 keluarga.

Hotel yang memiliki 72 kamar dan dapat menampung sekitar 300 orang ini terbuka bagi wisatawan dan penduduk yang membutuhkan dukungan. Hotel ini secara berkala memperbarui ketersediaan kamar gratis di Facebook.

Di daerah lain yang terkena banjir seperti Phu Tho dan Yen Bai, beberapa hotel juga siap menerima penduduk lokal dan pengunjung.

Le Khanh Linh, pemilik Truong Son Guesthouse di Jalan Yen Ninh di Kota Yen Bai, telah menyediakan tempat penampungan sejak 7 September bahkan sebelum kota itu dilanda banjir dan menghadapi risiko tanah longsor.

Wisma dengan 35 kamar ini menyediakan tempat berteduh bagi lebih dari 70 orang.

"Meskipun kamar-kamarnya penuh, kami memiliki tiga aula yang dapat menampung lebih dari 50 orang lainnya, dan kami terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan tempat berteduh," kata Linh.


(bnl/wsw)

Read Entire Article