Pihak berwenang AS pada Minggu (27/4) menangkap lebih dari 100 imigran tanpa dokumen dalam penggerebekan klub malam di Colorado.
Jaksa Agung Pam Bondi dalam tulisannya di X mengatakan, Badan Penegakan Narkoba (DEA) menangkap lebih dari 100 imigran ilegal di klub malam bawah tanah yang sering dikunjungi kelompok teroris Tda dan MS-13.
Dikutip dari AFP, Senin (28/4), Presiden Donald Trump telah menetapkan geng-geng Amerika Selatan Tren de Aragua dan MS-13 sebagai kelompok teroris. Pemerintah juga mengirim pasukan ke perbatasan Meksiko dan menyerukan pengusiran massal imigran tanpa dokumen sebagai bagian dari pendekatan tangan besi terhadap imigran.
Dalam prosesnya, Trump berselisih dengan hakim federal, kelompok HAM, dan Partai Demokrat. Mereka menyebut Trump telah menginjak-injak atau mengabaikan hak konstitusional dalam mendeportasi imigran, bahkan terkadang tanpa hak untuk diadili.
Dalam video yang diunggah di X oleh DEA menunjukkan petugas bersenjata memecahkan jendela dan berteriak kepada pengunjuk klub agar mengangkat tangan mereka ketika mereka keluar dari gedung yang tampak seperti tempat parkir pusat perbelanjaan.
DEA mengatakan, lebih dari 100 imigran ilegal ditahan di klub bawah tanah di Colorado Springs.
"Senjata dan narkoba juga telah diamankan," kata DEA di X.
Agen khusus DEA Jonathan Pullen mengatakan kepada stasiun TV lokal bahwa penggerebekan mengungkap ada sejumlah anggota militer AS yang ada di klub.
"Baik sebagai pelanggan maupun bekerja sebagai petugas keamanan bersenjata," kata Pullen.
Pada Minggu kemarin, Trump memuji operasi tersebut karena menargetkan beberapa orang terburuk yang secara ilegal berada di AS -- pengedar narkoba, pembunuh, dan penjahat lainnya.
Lewat postingan di Truth Social miliknya, Trump juga mengecam hakim yang memblokir deportasi imigran. Menurutnya, para hakim itu akan membuat AS menjadi kacau dan sarat dengan kejahatan.