Universitas Ahmad Dahlan
Eduaksi | 2025-05-02 13:08:04

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan menggelar kegiatan Maroon Discuss dengan tema “Cabang Filsafat: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi” pada Sabtu, 26 April 2025. Acara ini berlangsung di depan Kantin Adi UAD dan dihadiri oleh para mahasiswa dengan antusias.
Kegiatan menghadirkan Immawan Reza Fauzi Nur Taufiq selaku kepala bidang Riset Pengembangan Keilmuan (RPK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM DIY, sebagai pemateri utama. Diskusi dipandu oleh Immawan Alfin Syahrin, anggota Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM FAI UAD. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan konsep dasar filsafat kepada mahasiswa serta mendorong mereka agar mampu mengaplikasikan nilai-nilai filsafat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemaparannya, Immawan Reza Fauzi menekankan bahwa filsafat digunakan untuk membangun kerangka berpikir dan memahami sejarah perkembangan peradaban manusia. Ia mengungkapkan, di era Yunani kuno terjadi peralihan dari mitos ke logos, yang menjadi spirit awal perkembangan filsafat. “Prinsip utama filsafat adalah rasa ingin tahu yang mendalam. Filsafat dibangun dari pertanyaan ke pertanyaan lain, mencari apa yang tersembunyi di balik setiap pertanyaan,” ujarnya.
Reza juga mengaitkan filsafat dengan ajaran Al-Qur’an, dengan mengutip prinsip “Kenali dirimu, maka kamu akan mengenali Tuhanmu”. Ia menekankan pentingnya mengenal diri tanpa berlebihan, agar akal budi yang bebas nilai tetap seimbang dengan aspek spiritualitas. Menurutnya, akal, instrumen, intuisi, wahyu, alam, sejarah, dan rasio adalah alat dan sumber pengetahuan yang harus dikelola dengan benar.
Dalam diskusi tersebut, Reza mengajak peserta untuk selalu membangun kesadaran kritis. Ia menekankan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa harus mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu juga senantiasa menjadikan setiap hari sebagai perjalanan pencarian jati diri. Acara berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dari peserta, menandakan tingginya antusiasme dalam memahami peran filsafat dalam membentuk cara berpikir dan bertindak. (Tifa)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.