Pedagang Ungkap Akar Munculnya 'Beras Premium Oplosan'

6 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Polemik soal dugaan peredaran beras oplosan kembali mencuat setelah pemerintah memeriksa 212 merek beras yang dianggap melanggar ketentuan mutu. Pedagang yang ditemui Republika mengungkapkan akar dari kejadian tersebut.

Di lapangan, pedagang dan petani memberikan pandangan berbeda. Menurut mereka apa yang disebut sebagai “oplosan” justru dianggap sebagai strategi bertahan hidup di tengah mahalnya harga gabah dan stagnannya harga eceran tertinggi (HET).

"Menurut saya kalau saat ini beras oplosan itu kayaknya nggak mungkin. Beras oplosan itu biasanya yang dioplos dengan beras subsidi dari pemerintah. Sementara untuk saat ini pemerintah nggak keluarin beras subsidi. Operasi pasar, SPHP, belum," kata salah satu penjual beras Haryanto (45 tahun) saat ditemui Republika di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (14/7/2025). 

"Itu sebenarnya kerja sudah istilahnya pahit-pahitan ya. Dari istilahnya nurunin kualitas biar bisa harganya nutup," katanya. Menurutnya sejumlah produsen terpaksa melakukan hal itu karena tidak bisa mengimbangi harga HET beras. 

"Beras turun mutu itu yang harusnya spek 5 persen kadar broken (butir beras patah), dia diturunin ke 10 persen atau 15 persen. Nah itu tujuannya untuk apa? Untuk ngimbangin harga gabah yang tinggi di satu sisi, harga HET-nya untuk beras premium itu nggak mau naik," katanya. 

Menurutnya, istilah “oplosan” terlalu berlebihan dan menimbulkan kesan negatif, padahal upaya menurunkan mutu dilakukan agar harga jual tetap masuk akal. Ia juga mengatakan hal itu merugikan pedagang karena masyarakat menjadi was-was kendati hingga kini belum ada pengaruh kepada daya beli. 

"Ya pastilah. Kalau banyak berita ini konsumen juga was-was juga kan. Dikira memang diboongin," katanya. "Padahal kalau mau diadu beras swasta yang dia bilang nggak masuk tadi diadu sama beras bulog juga berani diadu lah masalah kualitas sama rasa," katanya menambahkan. 

Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) disebut sudah menembus Rp 7.000 per kilogram meskipun pemerintah menyebut harga GKP Rp 6.500/kg. Harga itu dianggap sebagai imbas dari kebijakan pemerintah yang menyerap gabah lokal untuk cadangan beras nasional, menggantikan praktik impor di tahun-tahun sebelumnya.

“Yang bikin susah sekarang, kita masih diatur pakai HET (Harga Eceran Tertinggi) lama, tapi biaya produksinya naik terus,” katanya. 

Ia menyebut proses pengepakan kecil (5 kilogram) bisa menambah biaya operasional hingga Rp 500/kg. "Kemasan 5 kilo itu operasionalnya lebih tinggi. Per kilo bisa mencapai kurang lebih Rp 500. Misalnya saat ini beras premium itu per 50 kilo Rp 14.500 atau Rp 14.400. Ditambah Rp 500 operasional jadi beras 5 kilo tadi jatuhnya udah hampir Rp 15.000 kan Itu udah melanggar HET," katanya. 

"Ya mungkin belum tentu juga untuk mendapatkan untung. Ya mungkin buat mempertahankan merek, mempertahankan langganan yang sudah bisa kontinu belanja merek itu. Suatu saat kita mempertahankan produk kita di mata di konsumen," katanya. 

Read Entire Article