
PT Sucofindo mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam percepatan sertifikasi halal di Indonesia bukan terletak pada keterbatasan jumlah auditor halal bersertifikat.
Akan tetapi, masalah utama ada pada para pelaku usaha yang enggan mengurus sertifikasi halal tersebut. Mereka menganggap usaha mereka tetap laku di pasaran, meski tanpa memiliki label sertifikat halal.
Kepala Unit Halal PT Sucofindo, Agus Suryanto, mengatakan bahwa dari sekitar 32 juta pelaku usaha di Indonesia, baru sekitar 50 persen yang terlihat aktif dalam proses sertifikasi halal.

Sementara itu, jumlah auditor bersertifikat halal nasional mencapai 1.300 orang dari 94 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). PT Sucofindo sendiri memiliki sekitar 130 auditor yang sudah tersertifikasi.
"Jadi dari sisi ini sebenarnya bukan kami enggak siap, atau LPH nasional enggak siap. Kami yakin juga banyak (auditor) yang nganggur," tutur Agus Suryanto saat menjadi pembicara di kumparan Halal Forum 2025 yang digelar di Artotel Mangkuluhur, Jakarta Selatan, Selasa (27/5).
Agus menegaskan, PT Sucofindo selalu siap untuk melayani pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal. Hanya saja, antusias mereka memang belum cukup tinggi untuk mengurusnya.
"Pelaku usahanya memang yang belum banyak untuk melakukan sertifikasi halal," kata Agus.
PT Sucofindo Pastikan SDM Auditor Tersertifikasi
Dalam kesempatan itu, Agus memastikan bahwa SDM yang dimiliki PT Sucofindo sudah tersertifikasi. Ia mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kompetensi SDM yang dimiliki.
"Kalau terkait SDM, ya kita tentunya betul sudah bersertifikat. Sertifikatnya dua, yaitu pelatihan dan uji kompetensi dari BNSP atau LSP, Lembaga Sertifikasi Profesi," tuturnya.
Lewat pemaparannya itu, Agus berharap ke depannya banyak pelaku usaha yang mulai fokus memprioritaskan sertifikasi halal mereka.