Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal rencana penggabungan tiga perusahaan pelat merah sektor transportasi laut, yaitu PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam tubuh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub, Antoni Arif Priadi, mengatakan hingga saat ini proses kajian atau studi penggabungan tiga perusahaan ini belum rampung.
“Belum dikomunikasikan, itu harus ada studi, belum selesai studinya,” kata Antoni kepada kumparan di sela-sela Media Briefing Indonesia Maritime Week 2025, di Jakarta Pusat, Rabu (30/4).
Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan proses kajian tersebut akan selesai pada kuartal I 2025.
Meski demikian, Antoni memandang langkah penggabungan tiga perusahaan ini adalah langkah yang baik. Hanya saja dia mewanti-wanti agar langkah ini tetap memperhatikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Gak ada masalah, semakin dia sehat semakin bagus lah yang penting layanannya meningkat buat masyarakat,” jelas Antoni.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko memastikan tidak ada kendala atau masalah dalam proses merger ini. “Gak ada masalah. Cuma dapet view-nya menteri baru aja,” ujarnya.
Selain BUMN di sektor pelayaran dan penyeberangan laut, Kementerian BUMN juga berencana menggabungkan perusahaan pelat merah yang bergerak di industri perkeretaapian, yakni PT KAI (Persero) dengan PT INKA (Persero).