REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta masyarakat memanfaatkan semua kebijakan pemerintah terkait pengelolaan situasi mudik 2025. Targetnya demi mengurai antrian dan menciptakan suasana arus mudik yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Ia mencontohkan adanya kebijakan work from anywhere, diskon tiket, termasuk tiket penumpang kapal. Kemudian berbagai pengaturan clustering di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
"Ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melaksanakan mudik," kata Dudy dalam konferensi pers di Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/3/2025).
Menurut Menhub, di Merak sebetulnya sudah terjadi kenaikan arus mudik. Namun yang terlihat, tidak ada penumpukan berlebihan. Antrean hanya terjadi ketika penumpang hendak memasuki kapal.
"Ini berkat pembagian atau clustering daripada pelabuhan yang ada di Merak dan Bakauheni. Harapan kami masyarakat memanfaatkan program pemerintah, sehingga bisa dinikmati dengan baik," ujar Dudy.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan puncak arus mudik pada H-3. Ia berharap tak terjadi kemacetan sehingga berbagai strategi dilakukan.
Misalnya, tutur dia, pemudik memanfaatkan waktu pada siang hari. Alasannya kepadatan sering terjadi di sore hingga menjelang pagi.
"Sesuai arahan dan perintah Bapak Presiden, beliau mengharapkan pelayanan mudik tahun 2025 ini, bisa berjalan lebih baik dari tahun 2024," ujar Listyo.
Pada H-6 Lebaran, ASDP mencatat pergerakan penumpang dan kendaraan yang terus meningkat menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025. Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam pada H-6 atau 25 Maret 2025, total 61.383 penumpang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ Bojonegara. Angka ini mengalami penurunan 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 64.850 orang.
Dari sisi kendaraan, realisasi kendaraan roda dua mencapai 3.161 unit atau meningkat 17,3 persen dibandingkan tahun lalu (2.694 unit). Sementara kendaraan roda empat tercatat 8.413 unit atau turun 4,3 persen dari tahun lalu (8.789 unit). Penurunan cukup signifikan terjadi pada kendaraan logistik, di mana jumlah truk yang menyeberang hanya 1.958 unit atau turun 45,1 persen dari tahun lalu (3.569 unit) seiring dengan pembatasan truk logistik sesuai dengan SKB.
Adapun total seluruh kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-6 mencapai 14.059 unit atau turun 10,1 persen dibandingkan tahun lalu (15.640 unit).
Secara kumulatif, sejak H-10 hingga H-6, jumlah penumpang yang telah menyeberang ke Sumatera mencapai 264.174 orang atau naik 29,5 persen dibandingkan tahun lalu (203.953 orang). Sementara total kendaraan mencapai 60.452 unit atau naik 19,2 persen dibandingkan tahun lalu (50.718 unit).
Sementara itu, data Posko Bakauheni mencatat pergerakan penumpang dari Sumatra ke Jawa pada H-6 sebanyak 39.708 orang atau meningkat 5 persen dibandingkan tahun lalu (37.817 orang). Untuk kendaraan, roda dua tercatat 539 unit atau turun 1,3 persen, roda empat mencapai 4.514 unit atau naik 4 persen, truk 2.094 unit atau turun 11,5 persen, dan bus 600 unit atau naik 9,3 persen.
Secara total, jumlah kendaraan yang menyeberang dari Sumatra ke Jawa pada H-6 mencapai 7.747 unit atau turun 0,7 persen dibandingkan tahun lalu (7.804 unit).
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengingatkan seluruh pengguna jasa untuk membeli tiket secara online melalui Ferizy, yang tersedia di aplikasi, website, m-banking, OTA (Online Travel Agent), gerai retail, dan agen bank. Pemesanan tiket sudah dapat dilakukan mulai H-60 sebelum keberangkatan, dengan batas waktu pembelian paling lambat H-1 sebelum perjalanan.
"Kami mengimbau seluruh pengguna jasa untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan membeli tiket lebih awal melalui Ferizy. Pastikan untuk check-in sesuai jadwal yang tertera di tiket agar perjalanan lebih nyaman dan lancar," ujar Shelvy.
Dengan sistem e-ticketing Ferizy, ASDP berkomitmen meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan penyeberangan, khususnya pada periode angkutan Lebaran.